Senin, 15 Oktober 2012

Low Vision


Rehabilitasi Penderita Low Vision

Rehabilitasi adalah pemulihan kepada kedudukan yg dahulu(semula, atau perbaikan anggota tubuh yg cacat supaya mnjadi manusia yg berguna dan memiliki tempat dalam masyarakat
Penyandang Low Vision adalah termasuk bagian dari Tunanetra yang masih dapat menggunakan sisa penglihatan untuk merencanakan dan atau melaksanakan tugas-tugasnya sehari-hari.
Rehabilitas tersebut bermanfaat
  •          Agar para penyandang cacat Low Vision dapat mandiri dan dapat memanfaatkan potensi diri dengan maksimal.
  •         Meningkatkan rasa harga diri Penyandang cacat Low Vision
  •          Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan mobilitas Penyandang cacat Low Vision
  •          Meningkatkan kesadaran masyarakat / orang tua dalam usaha kesejahteraan sosial Penyandang cacat Low Vision



Karena kehilangan fungsi visualnya, maka penyandang cacat low vision tidak dapat melihat objek dalam keseluruhannya, melainkan bagian demi bagian, kemudian barulah digabungkan. Namun adanya keterbatasan dalam mempelajari obyek yang diamati itu, juga informasi yang diterimanya tidak komplit, maka menimbulkan konsep yang berbeda dalam pengabstraksikan sesuatu benda tersebut. Maka penyandang cacat low vision memerlukan waktu yang cukup/lebih lama untuk membentuk rasa kemantapan obyek. Dengan demikian, dilakukan bimbingan agar penyandang cacat low vision lebih mandiri.



Menurut pendekatan klinis
Secara garis besar Low Vision dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok:
  • Low Vision ringan, sesorang yang memiliki tajam penglihatan 6/18 samai dengan 6/48.
  • Low Vision berat, seorang yang memiliki tajam penglihatan 6/48 sampai dengan 6/60.


Langkah yang dilakukan dapat dengan menggunakan alat bantu optik antara lain:
  • Hand held magnifier : alat ini berupa kaca pembesar yang memiliki perbesaran tertentu. Biasanya semakin kecil diameternya, maka semakin besar daya pembesarannya, namun semakin sempit lapang pandangnya.
  • Bar magnifier : alat yang berbentuk seperti penggaris, berguna untuk memperbesar ukuran huruf dengan cara langsung menempelkan pada kata/kalimat yang akan dibaca.
  • Stand magnifier : alat mempunyai fungsi seperti hand held magnifier, cara kerjanya langsung menempelkan pada objek/kalimat yang akan dibaca.
Menurut pendekatan fungsional
Secara garis besar low vision dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok :
  • Low Vision ringan, yaitu seseorang yang sisa penglihatannya masih dapat digunakan untuk keperluan membaca dan menulis.
  • Low Visison berat, yaitu seseorang yang sisa penglihatannya tidak dapat digunakan untuk keperluan membaca dan menulis tetapi dapat digunakan untuk keperluan yang lainnya seperti kegiatan mobilitas, mengenali objek, dan aktivitas keseharian lainnya.


Langkah yang digunakan selain dengan menggunakan alat bantu optik juga menggunakan cara:
  • Latihan stimulasi penglihata : mengikuti benda bergerak (tracking), mengenali suatu benda secara detail diantara banyak benda lain (scaning)
  • Memodifikasi materi buku dengan mencetak menggunakan huruf yang besar (large print), menggunakan huruf brailed an menggunakan buku bicara.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar