Hambatan Anak Tunalaras
tentang tunalaras selanjutnya ^^
C Hambatan Anak Tunalaras
Gangguan Emosi
Gangguan Sosial
C Gangguan Emosi
Macam-macam gejala hambatan emosi
Ø Takut,
yaitu rekasi kurang senang terhadap macam benda, mahluk, keadaan atau waktu
tertentu.
Ø Gentar,
yaitu suatu reaksi terhadap suatu ancaman yang tidak disadari, gentar tersebut
berbeda dengan rasa takut.
Ø Malu,
yaitu sikap yang kurang siap dalam menghadapi tuntunan atau tuntutan kehidupan.
Mereka kurang berang menghadapi kenyataan pergaulan.
Ø Rendah
diri, yaitu sering minder yang mengakibatkan tindakannya melanggar hukum karena
perasaan tertekan.
Ø Gugup
atau nervous, yaitu rasa cemas yang tampak dalam perbuatan aneh. Misal gerakan
saat gugup:
a) Gerakan
pada mulut seperti meyedot jari, gigit jari dan menjulurkan lidah.
b) Gerakan
aneh sekitar hidung, seperti mencukil hidung, mengusap-usap atau menghisutkan
hidung.
Ø Sikap
iri hati, yaitu selalu merasa kurang senang apabila orang lain memperoleh
keuntungan dan kebahagiaan.
Ø Perusak,
yaitu memperlakukan benda-benda di sekitarnya menjadi hancur dan tidak
berfungsi, hal tersebut akan memberi kepuasan tersendiri kepada si pelaku.
C Gangguan Sosial
Anak mengalami gangguan perilaku dan emosi akan
merasa kurang senang menghadapi pergaulan. Mereka tidak dapat menyesuaikan diri
dengan pergaulan sekitar. Gejala perbuatan itu adalah seperti sikap bermusuhan,
agresip, bercakap kasar, keras kepala, menentang dan menghina orang lain,
berkelahi, merusak milik orang lain dan sebagainya. Perbuatan mereka sangat
mengganggu ketenteraman dan kebahagiaan orang lain.
Penyebab gangguan tunalaras
C Penyebab gangguan tunalaras
KondisiFisik
ini dapat berupa
kelainan atau kecacatan baik tubuh maupun sensoris yang dapat mempengaruhi
perilaku seseorang. Kecacatan yang dialami seseorang mengakibatkan timbulnya
keterbatasan dalam memenuhi kebutuhanya baik berupa kebutuhan fisik-biologis
maupun kebutuhan psikisnya. Kondisi ini kadang menimbulkan perasaan
inferioritas dan menyebabkan ketidakstabilan emosi anak yang pada akhirnya
berujung pada gangguan perilaku.
C Masalah Perkembangan
Erikson (dalam
Singgih D. Gunarsa,1985:107) menjelaskan bahwa, setiap memasuki fase
perkembangan baru, individu dihadapkan pada satu krisis emosi. Apabila ego
dapat mengatasi krisis ini, individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
sosial. Sebaliknya apabila individu tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut
maka akan menimbulkan gangguan emosi dan tingkah laku. Konflik ini terjadi pada
masa kanak-kanak dan pubertas.
C Lingkungan Keluarga
Keluarga memiliki
pengaruh yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak. Dalam keluarga
anak memperoleh pengalaman pertama mengenai perasaan dan sikap sosial. Aspek yang mempengaruhi:
·
Kasih
sayang dan perhatian
·
Kehormonisan
keluarga
·
Kondisi
ekonomi
C Lingkungan Sekolah
Timbulnya gangguan
tingkah laku yang disebabkan lingkungan sekolah berasal dari guru dan fasilitas
pendidikan. Perilaku guru yang otoriter mengakibatkan anak menjadi tertekan dan
takut menghadapi pelajaran, sehingga anak lebih memilih membolos dan
berkeluyuran. Fasilitas pendidikan juga mempengaruhi gangguan tingkah laku.
Sekolah yang tidak mempunyai fasilitas untuk anak menyalurkan bakat dan mengisi
waktu luang mengakibatka anak menyalurkan aktivitas pada hal-hal yang kurang
baik.
C Lingkungan Masyarakat
Di dalam lingkugan
masyarakat terdapat banyak sumber yang merupakan pengaruh negatif yang dapat
memicu timbulnya perilaku menyimpang. Sikap masyarakat yang negatif ditambah
banyaknya hiburan yang tidak sesuai dengan perkembangan jiwa anak merupakan
sumber terjadinya kelainan tingkah laku. Masuknya pengaruh kebudayaan asing
yang kurang sesuai dengan tradisi yang dianut masyarakat yang diterima oleh
kalangan remaja dapat menimbulkan konflik yang sifatnya negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar