Kamis, 01 November 2012

Tuna Laras Part 4

Hambatan Anak Tunalaras

tentang tunalaras selanjutnya ^^
C  Hambatan Anak Tunalaras
Gangguan Emosi
Gangguan Sosial
C  Gangguan Emosi
Macam-macam gejala hambatan emosi
Ø  Takut, yaitu rekasi kurang senang terhadap macam benda, mahluk, keadaan atau waktu tertentu.
Ø  Gentar, yaitu suatu reaksi terhadap suatu ancaman yang tidak disadari, gentar tersebut berbeda dengan rasa takut.
Ø  Malu, yaitu sikap yang kurang siap dalam menghadapi tuntunan atau tuntutan kehidupan. Mereka kurang berang menghadapi kenyataan pergaulan.
Ø  Rendah diri, yaitu sering minder yang mengakibatkan tindakannya melanggar hukum karena perasaan tertekan.


Ø  Gugup atau nervous, yaitu rasa cemas yang tampak dalam perbuatan aneh. Misal gerakan saat gugup:
a)      Gerakan pada mulut seperti meyedot jari, gigit jari dan menjulurkan lidah.
b)      Gerakan aneh sekitar hidung, seperti mencukil hidung, mengusap-usap atau menghisutkan hidung.
Ø  Sikap iri hati, yaitu selalu merasa kurang senang apabila orang lain memperoleh keuntungan dan kebahagiaan.
Ø  Perusak, yaitu memperlakukan benda-benda di sekitarnya menjadi hancur dan tidak berfungsi, hal tersebut akan memberi kepuasan tersendiri kepada si pelaku.
C  Gangguan Sosial
Anak mengalami gangguan perilaku dan emosi akan merasa kurang senang menghadapi pergaulan. Mereka tidak dapat menyesuaikan diri dengan pergaulan sekitar. Gejala perbuatan itu adalah seperti sikap bermusuhan, agresip, bercakap kasar, keras kepala, menentang dan menghina orang lain, berkelahi, merusak milik orang lain dan sebagainya. Perbuatan mereka sangat mengganggu ketenteraman dan kebahagiaan orang lain.

Penyebab gangguan tunalaras

C  Penyebab gangguan tunalaras
KondisiFisik
ini dapat berupa kelainan atau kecacatan baik tubuh maupun sensoris yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Kecacatan yang dialami seseorang mengakibatkan timbulnya keterbatasan dalam memenuhi kebutuhanya baik berupa kebutuhan fisik-biologis maupun kebutuhan psikisnya. Kondisi ini kadang menimbulkan perasaan inferioritas dan menyebabkan ketidakstabilan emosi anak yang pada akhirnya berujung pada gangguan perilaku.
C  Masalah Perkembangan
Erikson (dalam Singgih D. Gunarsa,1985:107) menjelaskan bahwa, setiap memasuki fase perkembangan baru, individu dihadapkan pada satu krisis emosi. Apabila ego dapat mengatasi krisis ini, individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Sebaliknya apabila individu tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut maka akan menimbulkan gangguan emosi dan tingkah laku. Konflik ini terjadi pada masa kanak-kanak dan pubertas.
C  Lingkungan Keluarga
Keluarga memiliki pengaruh yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak. Dalam keluarga anak memperoleh pengalaman pertama mengenai perasaan dan sikap sosial. Aspek yang mempengaruhi:
·      Kasih sayang dan perhatian
·      Kehormonisan keluarga
·      Kondisi ekonomi
C  Lingkungan Sekolah
Timbulnya gangguan tingkah laku yang disebabkan lingkungan sekolah berasal dari guru dan fasilitas pendidikan. Perilaku guru yang otoriter mengakibatkan anak menjadi tertekan dan takut menghadapi pelajaran, sehingga anak lebih memilih membolos dan berkeluyuran. Fasilitas pendidikan juga mempengaruhi gangguan tingkah laku. Sekolah yang tidak mempunyai fasilitas untuk anak menyalurkan bakat dan mengisi waktu luang mengakibatka anak menyalurkan aktivitas pada hal-hal yang kurang baik.
C  Lingkungan Masyarakat
Di dalam lingkugan masyarakat terdapat banyak sumber yang merupakan pengaruh negatif yang dapat memicu timbulnya perilaku menyimpang. Sikap masyarakat yang negatif ditambah banyaknya hiburan yang tidak sesuai dengan perkembangan jiwa anak merupakan sumber terjadinya kelainan tingkah laku. Masuknya pengaruh kebudayaan asing yang kurang sesuai dengan tradisi yang dianut masyarakat yang diterima oleh kalangan remaja dapat menimbulkan konflik yang sifatnya negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar