Minggu, 04 November 2012

Tuna Laras Part 5


Pembinaan Keterampilan Sosial Anak Tuna Laras

Posting kali ini membahas pembinaan ketrampilan sosial anak tuna laras
Setelah membaca modul satu unit tiga ini, mahasiswa diharapkan dapat: memahami konsep pembinaan keterampilan sosial (berfikir, kepemimpinan dan kerjasama); mampu penyususnan program pembelajaran yang lebih menekankan pada pencapaian pengembangan keterampilan berfikir, kepemimpinan dan kerjasama untuk anak tunalaras.
Pengertian Keterampilan Sosial
Sebagai mahluk sosial manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Oleh karena itu manusia dalam hidupnya tergantung pada individu lain. Ia butuh bermasyarakat untuk memenuhi segala kebutuhannya seperti: makan, minum dan kebutuhan lainnya.
Manusia memiliki sifat-sifat khusus sebagai individu yang dapat dibedakan dengan individu lain. Manusia sebagai makhluk monodualitas adalah makhluk individu, yang juga makhluk sosial. Bagi anak-anak luar biasa, terutama anak-anak tunalaras mereka belum dapat melakukan hal tersebut dengan baik. hal ini disebabkan karena adanya gangguan dalam diri mereka, untuk itu diperlukan adanya keterampilan bagi anak, yang dapat menunjang interaksi sosial secara baik.

Keterampilan sosial merupakan salah satu aspek yang mendukung dan menunjang proses interaksi. Ketrampilan sosial merupakan keterampialn yang berkaitan dengan hubungan atau interaksi individu dengan yang lainnya. Menurut Sumaatmadja (1984:86):
“Keterampilan sosial merupakan keterampilan yang erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat”.Keterampilan sosial melibatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah sosial atau antar pribadi secara adaptif dan kemampuan untuk terlibat secara aktif dalam lingkungan sosial, baik lingkungan teman sebaya atau orang dewasa. Kedua dimensi kemampuan tersebut pada akhirnya mengarah pada penerimaan sosial terhadap individu-individu yang memiliki kesulitan untuk menyelesaikan permasalahan antar pribadi cenderung memiliki keterampilan sosial yang rendah.

Peranan Keterampilan Sosial
Hidup dimasyarakat mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia. Banyak kebutuhan yang hanya dicapai atau dipenuhi melalui bantuan dan kerjasama dengan orang lain. Itulah sebabnya manusia sejak lahir sampai akhir hayatnya selalu hidup dalam bermasyarakat.
Keterampilan sosial harus dimiliki oleh setiap orang termasuk anak tunalaras tanpa terkecuali. Memiliki keterampilan sosial bagi anak tunalaras berarti ikut serta menciptakan stabilitas masyarakat, memiliki pengendalian diri, dapat memperluas pergaulan, mempertinggi harga diri, memiliki timbang rasa, menghormati dan menghargai dirinya sendiri dan orang lain, bersikap jujur, disiplin dan sebagainya.

Bentuk-bentuk Keterampilan Sosial
Surya (1988:4-5) membaginya kedalam 3 kelompok yaitu:
1.      Keterampilan memahami dan mengelola diri sendiri, keterampilan ini merupakan suatu cara bagaimana mengenal berbagai aspek diri sendiri dan pemanfaatannya dalam memecahkan masalah.
2.      Keterampilan interaktif, merupakan keteramilan yang dapat menunjang efektivitas interaksi dengan orang lain, termasuk keterampilan berbicara seacara efektif, memahami pengaruh diri sendiri terhadap orang lain, mendengarkan, memahami orang lain dan sebagainya.
3.      Keterampilan memecahkan masalah kehidupan, yaitu ketrampilan yang berhubungna langsung dengan masalah kehidupan. Misalnya, pengaturan waktu, pengaturan uang, pengelolaan diri sendiri dan sebagainya.

Keterampilan Sosial Anak Tunalaras
Anak tunalaras adalah anak yang mengalami hambatan dalam melakukan interaksi dengan orang lain dan lingkungannya. Tetapi dalam banyak hal mereka juga dapat berhubungan dengan orang lain atau lingkungannya. Mereka mampu membentuk suatu kelompok yang kompak dan akrab serta dapat membangun keterikatan antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini yang menyebabkan mereka cenderung sulit berinteraksi sehingga menampilkan perilaku yang cenderung destruktif. Di sekolah mereka menjadi malas untuk belajar dan kurang perhatian terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru dan akhirnya mengalami kegagalan dalam belajar. Hal ini mereka menjadi kurang memiliki sikap dan kontrol diri yang baik, sehingga segala tindakan mereka cenderung melanggar norma-norma dan peraturan yang ada.
Lingkungan yang menyenangkan akan dapat mendorong tumbuhnya perasaan mempercayai sesuatu, yang secara bertahap berkembang ke lingkungan yang makin luas, dan semakin bertambahnya usia anak, maka pengalaman sosial akan semakin berkembang dengan berbagai dinamikanya. Dan pengalaman berinteraksi dengan lingkungannya mewarnai perkembangan pribadi yang selanjutnya. Karena itu, sekolah perlu mengupayakan kegiatankegiatan yang mampu mendorong kemampuan anak dalam melakukan interaksi sosial di lingkungan. Untuk itu pelaksanaan pembinaan keterampilan sosial sangatlah diperlukan.

Latihan Keterampilan Sosial
Latihan terarah dalam kemampuan sosial mungkin berguna bagi siswa yang mengalami gangguan emosi dan perilaku yang sedang belajar agar mendapatkan keberhasilan di lingkungan kelas. Program ini disebut Skillscreamming, dan digunakan sebagai pendekatan pembelajaran tersusun bagi pengajaran kemampuan sosial. Program-program ini meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1. Peniruan
2. Bermain peran
3. Umpan baik untuk kerja
4. Mengalihkan keterampilan latihan
Sebelum menerapkan aktifitas ini, buatlah suatu perkiraan akan kekuatan dan kelemahan dalam potensi sosial siswa. Pada tahap pertama program ini, siswa diberikan model-model sikap sosial yang positif. Peniruan ini dilakukan bergantian oleh guru dan teman-temannya. Dibuatkan semua model situasi sulit dan provokatif. Peniruan ini diikuti oleh role play. Selama siswa berlatih perilaku yang telah dibuatakan model. Umpan balik dari bermain peran membuat siswa mengetahui hasilnya dengan baik, dia mendekati perilaku sosial yang sesuai dengan model yang dibuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar